Festival Wonderful Indonesia di PLBN Motaain menjadi etalase terbaik kain tenun Atambua. Digelar 17-18 Agustus 2019, beragam corak dan motif kain tenun Atambua menghiasi event tersebut. Keberadaannya pun digemari dan diburu pengunjung. "Kain tenun Atambua menjadi sebuah mahakarya terbaik bagi wisatawan. Kain ini pun sangat terkenal di mancanegara. Kain ini selalu laris di berbagai pameran yang diadakan diluar negeri,"
Wajar jika kain yang lebih dikenal Tais Belu begitu digemari. Coraknya yang khas, warna yang menarik membuatnya begitu menonjol. Apalagi Tais Belu dibuat dengan bahan-bahan alami yang berkualitas. Benangnya dibuat dari kapas. Pemawarnya dibuat dari berbagai pewarna alam. Pewarna alami yang digunakannya antara lain daun jati, batang mahoni, indigo vera, suji, kunyit, akar mengkudu dan daun pucuk jati.
kain tenun ini bukanlah kain biasa. Tais Belu memiliki fungsi kuat dalam kehidupan adat masyarakat Atambua. Dari mulai untuk mas kawin, pesta maupun kematian. Dahulu, kerajinan tenun lebih merupaan produksi sambilan terutama di musim kemarau. Pengerjaannya khusus oleh kaum wanita demi kebutuhan adat dan diperjual belikan di kalangan sendiri. Tadinya nilai kain dalam konteks ini lebih ditentukan oleh nilai adat dan bukan berdasarkan harga pasar. Seiring perkembangan, kini Tais Belu berkembang menjadi buah tangan yang digemari. Menenun adalah kehidupan, untuk mengais rezeki sekaligus upaya melestarikan budaya adat setempat. Kemampuannya menenun pun didapatkannya dari sang mama. Dalam satu bulan dirinya mampu menjual 30 sampai 50 helai kain. Bahkan tak jarang dirinya mendapat pesanan dalam jumlah banyak dari Timor Leste. Maklum secara adat budaya, Atambua dan Timor Leste masihlah sama.
Sumber : kain-tenun-tais-belu
0 komentar:
Posting Komentar